 |
Penjelasan terjawab tak sempat
Menyimpan alasan tersirat
Berharap paham yang didapat
Inginku kesempatan
Juga memberikan jawaban
Mengapa dan banyak pertanyaan
Yang ingin diutarakan
Aku ingin terbang
Aku ingin melayang
Yang kudapat hanya suara sumbang
Juga helaan nafas meradang
Sampai kapan ?
Tolong, jangan bosan !
Teruslah menggenggam tangan
Itu yang kuimpikan !
Ayolah, seperti saat hari hari kita hura dan haru
Senin sampai minggu tanpa absen bertemu
Dunia nyata maupun hanya dunia semu
Tolong, mohon, seperti dulu
=====================================
Berharap singgah dan sungguh
Hari hari kita pernah hura-hura dan haru-haru
Akhir-akhir ini sering memikirkan yang awal-awal
=====================================
Bukan sebuah peristiwa penting untuk dikenang
Namun tentang rasa yang masih dikekang
Tak ingin hilang ingatan, tentang yang diperjuangkan
Masih tersimpan rapi di lobus hati paling kanan
=====================================
Kau tau rasanya kehilangan saat berusaha mencengkram erat ?
Tau rasanya menangis saat berusaha untuk tertawa ?
Tau rasanya diam namun ingin berteriak bahagia ?
Pasti tau rasanya berjuang kan ?
Tidak mungkin tidak paham apa yang ditanyakan.
Masih banyak pertanyaan yang tak bisa tertulis disini
Seperti kelenjar air mata yang sudah siap jatuh, namun berusaha berdiri
Pelukan kesendirian sebanding dengan langkahmu yang menjauh, Melepas begitu saja dari apa yang telah berlalu
Merasa tanggung jawab untuk saling menjaga, tapi.. apakah ini tujuan dari rasa yang kau ciptakan dahulu ?
Selamat pagi, siang, sore, malam, dan sayang.
Apakah hanya tinggal sebagai kosakata pengalaman tak berkelanjutan ?
Rela menghayal dan terus berangan ini hanya mimpi
Tapi, kenapa kesunyian merasuk di jantung yang hanya segenggam ini ?
Masih teringat jelas, rencana hidup yang tertulis
Dari, kerjaan, gaya hidup hingga sketsa rumah minimalis
Merasa cerah perjalanan kisah tak seberapa romantis
Yang kini hanya menjadi khayalan yang miris
Ada apa dan bagaimana kisahnya disana tak ada yang tahu
Hingga tak seperti yang dulu dan di sini hanya bisa menunggu
Tak apa jika masih tak ingin bertemu.
Tapi, ijinkan khayalan ini untuk siap bertamu.
Apa separah itu salah yang dibuat ?
Hingga muak dan merasa paling sakit ?
Bukankah, kesempatan itu ada ?
Kenapa sekarang, bahkan memotong harapan yang sudah terjalin lama ?
Banyak kata dan kopi yang keluar tak sebanding tiap harinya
Masih setia dan berusaha untuk tidak putus asa
Masih siap Berusaha sendiri untuk tujuan bersama
Bukankah dituntut sabar dan semangat tak ada batasnya ?
Yaa
....
0 komentar:
Posting Komentar