Searching...
Kamis, 15 Agustus 2013

Waktu Mu Habis !

Waktu

Suara angin senja berhembus dengan deras menghantarkan sang surya bernaung di alur batas rotasi. Seketika biru langit membayang, menghilang, menggelapkan segalanya. Adzan maghrib pun berkumandang lantang beriringan dengan langkah kaki para jamaah berbondong bondong tergesa mengejar waktu maghrib bersiap tuk sujud pada Nya dengan sepenuh hati.

***

"Hei ! Apa kah kau pernah terpikir, ini sujud terakhirmu dan sementara itu, di hari ini saja, amal baik mu bisa dihitung. Bahkan dengan sepuluh jari saja masih ada jari yang bersisa.", Suara lain menggoyahkan lamunan ku, saat ba'da maghrib terduduk santai di pojokan masjid yang cukup luas dan terlihat masih ada beberapa jamaah yang lalu lalang, berpusat ramai di jalan pulang.

"Siapa kamu ? Tiba - tiba melontarkan pertanyaan seperti itu untuk ku ? Gak ada pertanyaan lain ? Lagi pula aku tak mengenal suara siapa ini.", Ucap ku kesal, bingung terganggu dengan lamunan tadi. 

"Aku lah kau, kau lah aku. Aku sisi lain mu, sisi dimana yang berseberangan gak selalu acuh. Karena aku ini kau. Suara hati mu. Suara hati mu yang lain. Itu aku.", Jawab lirih suara lain tadi menggemakan seisi kepala.

"AH! Tiba - tiba terpikir pertanyaan mu tadi, Iya ya, bagaimana seandainya sujud tadi itu sujud terakhir ku, mungkin sekarang aku sudah gelap. Melayang, melalang buana tak bertujuan. Terhembus bak kapas kosong, lebih ringan dari massa angin, lebih hening dari rasa sepi sekalipun. Aku sudah di cerca dengan banyak pertanyaan di alam sana. Sementara jawaban ku tertinggal di dunia. Dunia kejahiliyahan yang dibalut dengan keindahan, menjadikan dia pesona surga duniawi. Surga dunia yang hanya dinikmati sesampai kita berhenti bernafas, berhenti berfikir, berhenti bernyawa, bahkan jasad pun ditinggalkan ruh. Dunia berhenti saat dimana ruh mulai enggan bernaung di jasad. Saat itu pula hidup sesudah mati dimulai. . . ", Racau sendirian ku di pojokan masjid terhenti. Suara Adzan Isya' lantang menyeruak gendang telinga kanan kiri, bergetar serima, tanda ku tuk bergegas wudhu dan siap menghadap Nya. 

Semoga kita siap untuk "NANTI". Ya, nanti, saat hidup sesudah mati dimulai. 

:)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!