"Ady, kau dapat Erot mata kuliah Kewirausahaan pak damu !!!!"
"Pak damu siapa ???"
"Itu yang nama lengkapnya Pak Damu Negri Jiwa Raga Kami !"
-zzzz-
Teriakan tadi, teriakan teman seboncengan motor ku, sebut saja Ardi. Teriaknya dari lorong dekat pengumuman nilai di depan Ruang KaJur (Kepala Juragan eh Kepala Jurusan di Fakultas ku) sudah kayak konser Ariel Noah bilang "Kalian Luar Biasa..."."Enak dong dapat Erot, lumayan bisa menambah panjang yang sudah panjang inih.." balas ku cool kayak es batu. Batu ginjal.
"Error bah nilai mu, ERROR !! Kau mengulang nanti tuh di semester genap tahun depan ! Bukan Erot yang emak emak ituh ! Ini Error, bukan bikin panjang anu mu itu, tapi bikin panjang mata kuliah ngulang mu dy. Adyyy.. ooo.. Adyyy" ujarnya gak kalah cepat dari borosnya bensin dari rumah ke kampus.
"TIDAAAAAAKKKKK!!!" sesekali aku lebay colongan.
"Dan bukan hanya itu !!! Bahkan Matematika Teknik 2 mu juga tidak lulus. Padahal kan mata kuliah itu mata kuliah yang susah." Timpalnya belagak santai gak punya beban, yg padahal dia justru belum ambil MK tersebut.
"NOOOOOOOO !!!!" balasku tambah lebay. Hanya saja ini pakai bahasa inggris biar berasa Go Green. Eh Go Internasional. "Lha iya kan wajar mata kuliah susah ngulang.. Grrr" batin ku dalam hati.
Begitu lah suasana setelah melihat nilai mata kuliah yang keluar, berasa habis ngelihat nama nama orang yang berhak masuk surga. Dan aku justru jadi calo di pintu masuk neraka.
Aku bukanlah mahasiswa super jenius dengan IQ 2000, atau berkaca mata kepala depan botak rambut putih bergelombang gaya ala einstein atau mahasiswa yang hanya absen saja sudah bisa IP 3 koma. Mereka sering memanggil aku sebagai Ady, entah disini jadi tokoh utama atau hanya figuran yang memerankan tokoh utama. Perawakan ku biasa sekitar 160cm tinggi badan, dengan berat badan standart minimal untuk orang donor darah, ya 50 kg. Rambut sedikit ikal dan sedikit gondrong, sedikit urakan dan banyak berhamburnya. Teman ku yang tadi teriak teriak gak jelas, eh maksudnya teriak teriak jelas dengan masa depan yang gak jelas itu namanya Ardi, sebenernya sudah juga saya sebutkan diatas, biar keren aja banyak kata-kata.
Kami sering bersama dalam hal apapun, bukan juga dia jodoh ku, karena lagu jodoh ku sudah punya nya Anang Hermansyah syah syah 3x. Kami sering ke kampus, kerja tugas, main PS, game online, belajar*, keluyuran luntang - lantung, ngulang mata kuliah, makan, tidur, mandi, ambil air, buang air, buang air besar dan buang air kecil pun kami . . sendiri sendiri !
*) Ini cuma buat pencitraan aja, aslinya kami gak pernah belajar
Dalam hal pelajaran dan pergaulan atau belajar sambil menggauli aku boleh saja unggul, namun dalam hal percintaan aku bertekuk pangkal paha ke Ardi, maksudnya bertekuk lutut sama Ardi. Dia wajar begitu, wajahnya yang kalo dibandingin sama Ariel ibarat peribahasa, bagai pinang dibelah dua.. Dua ratus kali, Ya mirip dikit lah, walaupun yang mirip cuman tahi lalat di ketiak nya Ariel. Yang entah ariel punya tahi lalat di ketiaknya atau tidak, tidak ada urusan sama sekali. Yang kusayangkan dari Ariel ini, eh Ardi ini dia seorang perokok. Yang kalau dia merokok, asapnya bisa mematikan nyamuk Aedes Aegepty se kelurahan selama seminggu. Uang seminggu dia merokok, jika ditotal sampai bisa buat kampus sendiri. Sedangkan aku, cium bau orang gak mandi saja aku pingsan, apalagi bau rokok. Malah kadang sering pingsan, bukan karena asap rokok, tapi karena bau diri sendiri.
***
"Ayoo solat dulu bos. Baru kita ke warung cari makan, lapar sudah aku bah." bisik Ardi buyarkan lamunan.
"Okee.. AYOO BALAPAN TURUN BEROK !!" Sahut ku mengencang
"WOYY,, TURUN TANGGA, bukan turun berok !!" timpalnya jengkel, seraya buru - buru mengejar aku yang sudah ada di motor Jupiter Z1 andalan ku yang jarang dicuci.
"hehee.. " aku ketawa maksa. Padahal.. maksa bangettttnya bingits lah.
Lahap nya makanan hampir melupakan liku-liku perjalanan selama kuliah 25 tahun di kampus ini, gak terasa tinggal beberapa semester lagi selesai. Predikat pengangguran terselubung pun akan dilepas, yang akan berganti menjadi pengangguran sebenarnya ! Padahal.. iya sih bener. m-e-n-g-a-n-g-g-u-r.
*TUING*
bunyi mention twitter dari hape mahal ku di 2011 silam yang sampai saat ini masih juga mahal, Samsung S3.
@FensJustinTimberlakeEhJustinBieber hai @Saveady follow kami yuk untuk mendapatkan aku di hati kamyu.. :*Kirain penting, ah rupanya akun spammer gak jelas. Etapi, suasana sayup habis makan, menarik ku ke kenangan jauuuh sebelum aku mengenal ritual anak muda sekelas Ardi menghabiskan waktu dan uang serta kebebasan lalu berujung banyak peraturan tak mengikat tapi berasa mengikat, Pacaran.
=== I K L A N -- Tunggu Mood Lagi Nulis ===
0 komentar:
Posting Komentar